Setiap selesai Jama’ah Sholat Shubuh Santri Pondok Pesantren Sunan Bejagung Ngaji Kitab Kuning Yakni “ Tafsir Al-Quran Al-Jalalain” dengan Kyai “ KH.Abdul Matin Djawahir “ dan dilanjutkan berkumpul perkelompok untuk “Murottal Al-Qur’an” dengan Pembimbing sesuai jenjang masing – masing.
Apa itu Mujaawwad Dan Murottal?
Mungkin tak banyak yang tahu, sebenarnya cara membaca al-Qur’an itu ada dua, yakni dibawakan dengan cara murotal dan mujawwad. cara pembacaan dengan murottal merupakan cara yang paling lazim kita temui dan hampir dipelajari semua muslim di dunia, pembacaan al-Qur’an sesuai dengan kaidah hukum bacaan yang sudah ada berdasarkan yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw.Murottal adalah membaca al Qur’an yang menfokuskan pada dua hal yaitu kebenaran bacaan dan lagu al Qur’an. Karena konsentrasi bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu qur’an tidak dibawakan sepenuhnya. Hanya pada nada asli dengan tingkat suara sedang.
Secara Bahasa antara Mujawwad dan Murattal tidak ada perbedaan Mujawwad berarti membaca Alqur’an dengan memperhatikan Ilmu Tajwid, sedangkan Murattal membaca Alqur’an dengan Tartil (Tenang tanpa tergesa-gesa) dengan memperhatikan ilmu tajwid dan makharijul huruf, tetapi dalam Ilmu nagham (ilmu lagu al Qur’an) kedua bacaan tersebut berbeda.
Secara bahasa murattal (مرتَّل), adalah Isim Maf’ul dari kalimat (رتل – يرتل) bentuk mashdarnya adalah Tartil (ترتيل).
Dalam Ilmu Tajwid, dikenal istilah yang mengungkapkan tentang tingkat kecepatan dalam membaca Al-qur’an yaitu Tartil, Tadwir, Hadr dan Tahqiq, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Assamanudi dalam kitab Laali Al-Bayan :
حدرٌ وتدويرٌ وترتيلٌ تُرى «« جميعُها مراتبا لِمن قرا
“Hadr, Tadwir dan Tartil kesemuanya adalah tingkatan bagi pembaca Qur’an”
Tartil adalah bacaan Alqur’an yang tenang tanpa tergesa-gesa, memaknai setiap lafazhnya, dengan mempertimbangkan setiap bacaan sesuai dengan Hukum Tajwid. Bacaan ini dikenal semua kalangan sebagai bacaan yang paling utama. Karena Alqur’an diturunkan dengan bacaan ini, dan Allah memerintahkan Rasulullah untuk membacanya dengan Tartil :
Tadwir adalah bacaan dengan tingkat kecepatan antara Tahqiq dan Hadr, dengan mempertimbangkan setiap bacaan sesuai dengan Hukum Tajwid tetapi lebih lambat dari Tartil
Tahqiq adalah bacaan Alqur’an yang sangat memperhatikan karakteristik setiap huruf (مخارج الحروف), dan mempertimbangkan setiap bacaan sesuai dengan Hukum Tajwid, oleh karena itu bacaan ini sangat lambat lebih lambat dari Tartil, Bacaan ini direkomendasikan untuk Pendidikan atau pemula dalam belajar Alqur’an.
Hadr adalah bacaan cepat tanpa menghilangkan perhatian setiap bacaan dari kesesuaian dengan hukum tajwid Sumber : https://kafesite.wordpress.com/2015/09/21/apa-itu-mujaawwad-dan-murottal/
( CA.AJ & CE.AZ )