Qiro’ah Merupakan salah satu kegiatan Extrakulikuler Pondok Pesantren Sunan Bejagung yang didampingi oleh Ustazd Misbahul Munir ,dilaksanakan pada Jum’at sore pukul 16.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa santri Putra dan Putri.
BELAJAR
IRAMA SENI BACA AL-QUR’AN
lagu pokok dalam seni baca al-Quran ini ada tujuh jenis.
1. Bayati
2. Shoba
3. Hijaz
4. Nahwand
5. Rast
6. Jiharkah
7. Sika
Dengan demikian, selain lagu-lagu yang tujuh jenis ini dianggap sebagai lagu
cabang, yang nantinya akan dipergunakan sebagai variasi dalam membentuk susunan
atau komposisi lagu. Di antara lagu-lagu yang dianggap sebagai lagu cabang,
misalnya lagu Nakriz, awsaq, zanjiran, raml, karqouk, dll.
Seni adalah sebagian dari rasa indah yang
lahir dari dalam rohani manusia. Manusia dapat menciptakan sesuatu karena
kemauan, dan kemauan itu timbul karena daya paduan antara rasa rohaniyah
manusia dan pikirannya sebagaimana disebutkan dalam ilmu jiwa. Ilmu jiwa
membagi rasa dalam dua bagian yaitu, rasa indera dan rasa rohani.
“Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas,
perak, kuda pilihan, binatang ternak, sawah lading, itulah kesenangan di dunia
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” QS Ali Imron 14
diilihat dari segi vokal suara irama seni baca Al-Qur’an terbagi kedalam tiga
katagori, yaitu:
1. Naghom Ialah vocal suara indah tunggal (tanpa diiringi alat musik), dan
tidak terikat dengan not balok serta khusus dipergunakan untuk Tazyin As-Shout
bi tilawah Al-Qur’an
2. Talhin Yaitu vocal suara indah dan tunggal yang “arobiyy Al-Qur’an,
namun ada yang terkait dengan not balok, sehingga dipergunakan juga untuk
selain Al-Qur’an, seperti Qoshidah, Nasyid dan lain-lain.
3. Tarannum Ialah vocal suara indah Al-Qur’an, namun suara ini ada juga yang
mempergunakan alat musik, sehingga banyak terkait dengan not balok. Di sinilah
timbul istilah Tawsyih bagi orang yang mempelajari Seni Baca Al-Qur’an (tarannum
Al-Qur’an), karena kebanyakan tawsyih itu terikat dengan not-not yang telah
tersusun
HUKUM
MELAGUKAN/MELAGAMKAN BACAAN AL-QUR’AN
Untuk membaca Al-Qur’an dengan jahr (suara keras), disunnahkan oleh Rosulullah
SAW agar dibaca dengan bagus.
1. Bagus bacaannya
2. Bagus Tajwidnya
3. Bagus suaranya
4. Bagus lagu dan variasinya
5. Bagus pengaturan nafasnya
6. Bagus penghayatannya.
SYARAT MENJADI SEORANG QORI
1. Memiliki niat yang ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah SWT semata. Karena niat akan menentukan hasil.
2. Memiliki kemampuan di bidang ilmu Tajwid.
3. Memilki waktu khusus untuk berguru, Musyafahah/Talaqqi kepada guru al-Qur’an yang ahli.
4. Selalu “Nderes” ngaji. Atau sering membaca Al-Qur’an secara rutin (istiqomah)
5. Senantiasa berlatih/melatih kembali Maqro’/segala sesuatau yang telah disampaikan oleh Guru secara istiqomah pula. Hal ini juga sebagai media melatih kualitas vokal.
6. Mengerti dan memahami makna ayat yang dibaca, sehingga tepat dalam Waqof dan Ibtida’nya, serta panjang dan pendeknya bacaan.
7. Memiliki dan menguasai Ilmu Nagham, baik secara teori maupun praktek
8. Memiliki mental yang kuat, berani tampil di depan masyarakat luas. Sifat- sifat 9. Pemalu, demam panggung, nervous, ndre-deg,wa ‘ala alihi wa sohbih harus dihilangkan. Karena akan sangat mempengaruhi bacaan.
10. Memiliki ketahanan nafas yang terkendali. Karena sangat dilarang keras jika suka curi-curi nafas saat membaca Al-Qur’an.
11. Memiliki kemampuan bersuara dari nada rendah hingga nada tinggi secara teratur, bahkan sampai kepada nada yang paling tinggi (jawabul jawab)
12. Memiliki kesehatan Jasmani dan Rohani.
13. Mengamalkan Akhlaqul Qur’an.
TINGKATAN SENI BACA AL-QUR’AN
1. Mu’allam : Seni baca al-Qur’an dasar
2. Murottal : Seni baca al-Qur’an lanjutan
3. Mujawwad : Seni baca al-Qur’an yang
menggunakan nada rendah
sedang dan tinggi dengan
irama yang khusus
MACAM-MACAM JENIS IRAMA BACAAN AL-QUR’AN
1. Bayati
2. Shoba
3. Hijaz
4. Nihawand
5. Rast
6. Sika
7. Jiharka
(CE.Az)