Tak mau kalah dengan unit lembaga lain di Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Raudlotul Athfal pun melaksanakan EBL atau yang biasa disebut Extra Learning Outside yang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Oktober 2019 di Stasiun Kereta Api Babat-Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan salah satu program tahunan yang dilaksanakan di tengah semester ganjil. Acara yang membawa rombongan 4 bus besar ini merupakan acara EBL dengan jumlah peserta terbanyak yang pernah di adakan lembaga RA Sunan Bejagung.

Mengapa di Luar Kelas?

EBL adalah sebuah program kegiatan pembelajaran kreatif yang di lakukan di luar ruangan kelas. Mengapa di luar kelas? Karena pembelajaran di luar kelas dapat meningkatkan kesehatan anak, melibatkan mereka dalam pembelajaran/ pengalaman langsung, serta lebih mendorong ketertarikan anak dengan objek. Pembelajaran ini tidak hanya mengajarkan pengalaman dan keterampilan penting dalam kehidupan mereka, tetapi juga daya tahan, kerja sama, dan kreativitas anak. Tentu saja dengan tidak meninggalkan “hal pokok” bagi anak, yaitu bermain menikmati masa kecil mereka.

Melibatkan Semua Elemen Sekolah

Kegiatan EBL ini tidak hanya berisi keseruan sesama anak-anak RA Sunan Bejagung saja, tetapi ada keterlibatan semua civitas akademia di sekolah. Bagi Bapak/Ibu Guru, EBL kali ini adalah ajang untuk memberikan pengetahuan, inspirasi, dan menambah kedekatan personal pada tiap siswa. Bagi orang tua, penting untuk mengetahui sejauh mana perkembangan putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran di sekolah, baik secara fisik maupun secara psikologis. Tentunya juga untuk berekreasi bersama.

Asyiknya Menikmati Perjalanan Babat-Bojonegoro

Pukul 06.00 dimulailah perjalanan dengan naik bus menuju Stasiun Babat. Anak-anak sudah sangat menikmati perjalanan dengan menyanyikan lagu-lagu yang telah mereka lantunkan dalam pembelajaran keseharian di kelas. Mereka terlihat sangat riang dan antusias mengikuti kegiatan EBL kali ini. Melihat kegembiraan yang terhias di wajah mereka membuat bapak/ibu guru dan para wali murid ikut berbahagia.

Perjalanan ke Stasiun Kereta Api Babat hanya memakan waktu 2 jam, sehingga tidak sampai membuat anak-anak lelah. Sesampainya di sana, para penumpang 2 bus besar turun dan mulai menunggu proses registrasi yang di jaga ketat oleh petugas stasiun. Satu persatu penumpang masuk di stasiun dalam, pertanda karcis mereka telah di periksa. Lucunya, tidak sedikit dari orang tua / wali murid yang masih bingung untuk membeli tiket, registrasi, ataupun sewaktu akan naik kereta. Yah, karena ini adalah pengalaman pertama juga bagi mereka.

Sambil menunggu pemberangkatan menuju stasiun Bojonegoro yang terhitung cukup lama, para wali murid melakukan aktifitas mereka masing-masing. Ada yang melaksanakan sholat dhuhur, berbelanja di Trainmart, makan pagi dengan bekal masing-masing, sampai dengan ibu-ibu yang sibuk berselfie ria. Anak –anak pun bebas beraktifitas dengan keasyikan mereks sendiri, bernyanyi bersama “Naik Kereta Api”, membuat barisan dan berjalan-jalan layaknya kereta api yang tengah melaju.

Menyaksikan keseruan itu, para orang tua  yang tadinya jenuh karena menunggu kedatangan kereta api terlalu lama, akhirnya para orang tua menjadi terhibur dan suasana pun menjadi lebih berwarna. Kereta Api Rute Babat Bojonegoro akhirnya tiba juga…..

HOREE….. ……

Riuuh tepuk tangan dan sorak-sorai anak-anak melihat gerbong kereta api yang mereka nantikan tiba juga. Keletihan dan kejenuhan mereka sirna terhapus begitu mendengar panduan suara dari speaker stasiun, bahwa para penumpang dipersilakan naik.

Suasana di dalam kereta api sangatlah ramai. Rombongan EBL RA Sunan Bejagung sendiri memenuhi 2 gerbong dari 4 gerbong yang tersedia. Berbagai sorakan dan nyanyian dari anak-anak RA Sunan Bejagung kembali menggema meriuhkan 2 gerbong kereta. Dari nyanyian “AKU MAU TAMASYA” .. sampai lagu “NAIK KERETA API”, dan “BUAT APA SUSAH”.

Setelah melewati beberapa stasiun, akhirnya kami tiba juga di stasiun yang dinanti-nanti yakni stasiun Bojonegoro. Untuk proses penantian di Stasiun Bojonegoro tidak terlalu lama. Rombongan hanya menunggu kereta dalam waktu 20 menit . Setelah kereta tiba, rombongan EBL RA Sunan Bejagung berbondong-bondong untuk segera masuk ke dalam gerbong untuk segera kembai ke jalur Bojonegoro – Babat.

Sampai juga di stasiun Babat, rombongan EBL RA Sunan Bejagung segera menaiki bus yang telah menunggu di depan Stasiun Kereta. Usai sudah perjalanan yang menyenangkan ini, kami kembali pulang. Kegiatan EBL ini semoga membekaskan kenangan di hati anak-anak RA Sunan Bejagung dan semoga menjadi pelajaran penting untuk kita semua.

Terima kasih telah membaca. SEE YOU…..

(CE&CC.AD)

Pantau terus channel kami di https://www.youtube.com/channel/UCsjm7oCDt2PbWG5Kpe91hLQ