SANTUNAN ANAK YATIM DAN NGAJI BARENG HASNA DI BULAN MUHARRAM

Dalam rangka Mengembangkan Paham Ahlussunnah Wal Jama’ah ala Nahdlotil Ulama’

Keistimewaan Bulan Muharram.

Bulan Muharram merupakan satu diantara empat bulan haram dalam Islam. Haram di sini memiliki arti sebagai waktu yang diharamkan menzalimi diri dan berbuat dosa. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS At-Taubah ayat 36 :

“Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu di keempat bulan itu” (QS At-Taubah: 36)

Diriwayatkan dari Abu Bakrah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

 

“Setahun terdiri dari dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram, tiga berurutan, yaitu: Dzul-Qa’dah, Dzul-Hijjah dan Al-Muharram, serta Rajab Mudhar yang terletak antara Jumada dan Sya’ban.“

 

 

Kegiatan Santunan Anak Yatim.

Selain itu, Fadhilah di bulan Muharram salah satunya adalah Menyantuni anak yatim. Kegiatan tersebut adalah

salah satu sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Anak-anak yatim tentunya adalah mereka yang sudah tidak memiliki ayah, padahal ia masih membutuhkan sosok dan nafkah dari sang Ayah. Untuk itu, Rasulullah memberikan contoh pada umat islam untuk mengasih anak yatim.

Anak-anak yatim tentu memiliki masa depan dan harapan yang harus selalu didukung dan diberikan bantuannya. Ia juga harus melanjutkan kehidupannya sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama.

 

Selain dari apa yang Rasul contohkan, Allah pun menyampaikan di dalam Al-Quran bahwa sebagai muslim kita harus memberikan kasih sayang dan menyantuni anak-anak yatim tersebut. Sudah menjadi tanggung jawab kita sebagai muslim, jika kita memiliki kemampuan, kecukupan materi, dan kemampuan maka anak-anak yatim ini menjadi tanggung jawab umat islam untuk tetap disantuni, disayang, dan dipelihara.

Selaras dengan apa yang disabdakan Nabi, Himpunan Alumni dan Santri  Pondok Pesantren Nurul Anwar dan Pondok Pesantren Sunan Bejagung menggelar acara yang bertajuk “Santunan Anak Yatim dan Ngaji Bareng Hasna” di Masjid Sabilul Mutaqin, Dusun Bogor, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding.

 

Ngaji Bareng HASNA Sunan Bejagung

Diawali dengan Tahtimul Qur’an pada pagi hari, Acara Santunan Anak Yatim dan Ngaji Bareng Hasna dilaksanakan mulai pukul 14.00 WIB, dan alhamdulillah berjalan lancar dan khusuk.  Disebutkan “Bareng Hasna” karena dalam penyelenggaraannya dihandle langsung oleh anggota Hasna Sunan Bejagung, dari pembawa acara sampai dengan pembicaranya. Pun demikian, yang hadir adalah anggota HASNA, Jamaah sekitar masjid Sabilul Muttaqin, Dusun Bogor, serta Perangkat Desa Bektiharjo. Dengan pembicaranya adalah Kyai Ali Manshur, pengasuh Pondok Pesantren An-Nihayah, Kerek, Tuban. Beliau juga merupakan Alumni Pondok Pesantren Nurul Anwar dan Pondok Pesantren Sunan Bejagung.

“Harapan kita, agar kegiatan ini dapat menjadi sebuah landasan yang baik, simbol Syiar untuk masyarakat sekitar agar senantiasa memperhatikan dan menyantuni anak-anak yatim, piatu, dan kaum dhuafa’ disekitar lingkungan kita” dawuh Kiyai Ali Manshur dalam mauidhohnya.

 

Tujuan dari Kegiatan.

“Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah memuliakan anak yatim, memberikan hak para yatim dengan cara memberikan sedekah, disayangi, dikasihi dan membantu meringankan beban penderitaannya, serta menumbuhkan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, khususnya di lingkungan Dusun Bogor, Bektiharjo” jawab Ustadz Ali Masduqi ketika diwawancarai santri.

“Yang menjadi penting bukanlah kapan kita menyantuni anak yatim akan tetapi sejauh apa kita berniat untuk bisa selalu membantu dan meringankan bebannya hingga mereka bisa tetap tumbuh dan berkembang sebagaimana anak-anak lainnya yang masih memiliki orang tua yang lengkap. Tentu saja kita pun berharap ketika menyantuni anak-anak yatim mereka bisa sukses di Dunia Menurut IslamSukses Menurut IslamSukses Dunia Akhirat Menurut Islam dengan Cara Sukses Menurut Islam” imbuh beliau.

Setelah do’a bersama, yang dipimpin oleh Ustadz Ali Mashudi –ketua Hasna–, acara diakhiri dengan mengusap kepala anak-anak yatim, memberikan pesan-pesan motivasi, memberikan sikap penghargaan, kasih sayang, dan cinta kasih orang tua kepada anak-anaknya.

Dokumentasi : https://www.youtube.com/watch?v=viSkiLMvLoc&t=87s

(CC.Ali/CE.Ad)

Baca juga artikel lainnya di Berita terbaru