Hari Santri Nasional

Upacara Peringatan Hari Santri Nasional ke-4 di Pondok Pesantren Putri Sunan Bejagung (22/10/2018) terasa  spesial karena dihadiri oleh Bapak Kapolsek Semanding beserta jajarannya. Upacara yang diikuti oleh sebagian santri putri MA dan SMP Islam Sunan Bejagung itu berjalan khidmat. Empat ratus peserta santri putri Sunan Bejagung  begitu bersemangat berbaris rapi dengan mengenakan setelan atasan putih dan bawahan bersarung.

Momen untuk mempertegas peran santri

Upacara dengan pembina Bapak Desis Wasesa – Kapolsek Semanding tersebut juga dikemas ala santri oleh para petugas upacara dari santri Putri Ponpes Sunan Bejagung. Amanat dari Bapak Desis, saat membacakan amanat Menteri Agama RI mengatakan, jika momentum hari santri merupakan momen untuk mempertegas peran santri sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia. Beliau juga berharap agar para santri bisa menjadi gardha depan dalam menyuarakan dan meneladankan hidup damai, serta menekan lahirnya konflik di tengah keragaman masyarakat Indonesia.

“Dengan tidak meninggalkan kekhidmatan prosesi upacara bendera, upacara kali ini dikemas sesantri mungkin. Yakni adanya beberapa tambahan khusus, diantaranya: Pembacaan Ayat Suci Al Qur’an, Pembacaan Sholawat, Mars Hari Santri, Ikrar Santri, Resolusi Jihad, Menyanyikan lagu Ya Ahlal Wathon, serta lalaran kitab Aqidatul Awam dan Nadhom Alfiyah oleh seluruh santri” kata Ust. Suwanto, S.Pd. menjelaskan.

Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk

Usai pelaksanaan Upacara bendera hari santri, Bapak Kapolsek juga menegaskan perlunya untuk menciptakan Pemilu 2019 yang aman, damai dan sejuk. Melalui Deklarasi Pemilu Damai 2019, Beliau berharap agar para santri berperan aktif untuk mendukung terselenggaranya Pemilu 2019 yang kondusif, terjaganya persatuan dan kesatuan, serta soliditas sesama, One Integration, NKRI Harga Mati.

Tidak jauh berbeda, susunan acara pelaksanaan Upacara Penurunan Bendera pada sore hari hampir sama. Dengan diikuti oleh 300 Santri Putra Pondok Pesantren Putra Sunan Bejagung, Upacara Peringatan Hari Santri Nasional berjalan sukses dan khidmat. Dengan berbusana muslim atasan putih dan bersarung, para santri begitu menikmati momen peringatan kali ini. ”Ciri santri yang paling utama adalah cinta tanah air dengan berlandaskan agama. Santri memiliki sejarah resolusi jihad, tidak semata hanya membela kepentingan pesantren atau kaum santri, tapi lebih luas dari itu adalah cintanya kepada tanah air,” ujar Ust. Mu’aliful Ahsan, S.Pd.

Makna Khusus Hari Santri

Mencuplik Amanat Menag RI yang dibacakan sebagai Amanat Pembina Upacara kali ini. “Peringatan hari santri dapat dimaknai secara khusus, dimana santri tidak hanya mereka yang lulusan pondok pesantren, tetapi adalah mereka umat Islam yang memiliki basis keilmuan memadai dan memiliki daya pikir terbuka serta menyebarkan agama Islam dalam rangka mendamaikan dan menjadikan Islam rahmatan lil alamin. Jadi tidak ada salahnya jika Momen Hari Santri ini dirayakan diluar-luar pesantren, bahkan seluruh Indonesia” tambah Ust. Mualif tegas.

(CC/CE. A.D.)

Baca juga artikel lain disini